Kamis, 10 Mei 2012

GAIKINDO: Fokus Dulu pada Mobil Murah!
 
 Pemerintah harus fokus dulu pada mobil murah dan ramah lingkungan
Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyatakan siap mendukung instruksi pemerintah jika mau menggulirkan program mobil hibrida di Indonesia. Kendati demikian, pemerintah diminta tetap fokus pada program-program yang sudah bergulir lebih dulu yakni, mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car).
"Kalau insentif hibrida nantinya bisa menurunkan harga sampai 50 - 60 persen tapi merugikan program lain (LCGC), perlu dikritisi lebih lanjut,” tegas Sudirman.
Dijelaskan, pemerintah perlu meningkatkan populasi mobil hibrida dulu di Indonesia sebelum membujuk prinsipal untuk berinvestasi. Pasalnya, tanpa potensi pasar yang besar, tidak akan ada satu merek pun yang mau memproduksi hibrida karena faktor ekonomi. Demikian disampaikan oleh Sudirman MR, Ketua Umum GAIKINDO kemarin.
“Kalau insentif hibrida nantinya bisa menurunkan harga sampai 50 - 60 persen tapi merugikan program lain (LCGC), perlu dikritisi lebih lanjut,” tegas Sudirman. Dilanjutnya, insentif mobil hibrida jangan sampai bertabrakan dengan skema mobil hijau. Keduanya sama-sama mencegah lingkungan semakin.   
Sampai saat ini GAIKINDO mengaku belum mengetahui detail rumusan insentif pemerintah. Namun, bila proyek mobil hibrida dijanjikan insentif yang sangat menarik, Sudirman yakin industri otomotif di Indonesia segera mengajak prinsipal untuk investasi.
Insentif produk
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi menambahkan, kalangan industri cenderung menginginkan insentif yang langsung berpengaruh pada harga produk. Penurunan beban pajak atau yang lainnya dinilai lebih berarti. 
"Intinya, harga produk bisa lebih murah sampai di konsumen. Produsen menilai, hal ini lebih berpengaruh ketimbang insentif pada badan usaha. Salah satu yang paling cocok untuk membuat harga makin terjangkau adalah menurunkan pajak penambahan nilai barang mewah (PPnBM)," jelas Budi.