Semester II 2012, Penjualan Mobil Diperkirakan Turun 25 Persen
Sudirman MR (kanan), di perakitan Gaya Motor, Sunter
Jakarta, HEADLINE NEWS - Penjualan mobil di Indonesia pada
semester II tahun ini diperkirakan bisa turun sampai 25 persen.
Khususnya bila kebijakan DP minimal 25-30 persen yang telah ditetapkan
Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan mulai berlaku pada Juni
nanti. Hal tersebut disampaikan oleh Sudirman MR, Ketua Umum GAIKINDO
kepada wartawan kemarin di sela acara peluncuran unit pertama BMW X1
yang dirakit di Gaya Motor, Sunter, Jakarta Utara.
Dijelaskan, dengan penjualan pada kuartal pertama 250.000 unit,
pada semester pertama 2012 diperkirakan 500.000 unit. Nah, dengan
penurunan 25 persen pada semester II, maka total penjualan mobil tahun
ini, diperkirakan 875.000 unit.
“Target kita satu juta unit, diperkirakan tidak bisa tercapai,” lanjut Sudirman. Sebelumnya GAIKINDO mencanangkan, Indonesia akan menjadi pasar nomor satu di ASEAN pada tahun ini dengan mengalahkan Thailand.
Kenyataan, Thailand sendiri, sudah menargetkan penjualan 1,1 juta pada tahun ini. Bahkan sejak awal tahun ini, penjualan mobil di Thailand naik tajam dan lebih tinggi dari Indonesia. Pada kuartal pertama tahun ini saja 279.321 unit. Sedangkan Indonesia 250.000 unit.
“Target kita satu juta unit, diperkirakan tidak bisa tercapai,” lanjut Sudirman. Sebelumnya GAIKINDO mencanangkan, Indonesia akan menjadi pasar nomor satu di ASEAN pada tahun ini dengan mengalahkan Thailand.
Kenyataan, Thailand sendiri, sudah menargetkan penjualan 1,1 juta pada tahun ini. Bahkan sejak awal tahun ini, penjualan mobil di Thailand naik tajam dan lebih tinggi dari Indonesia. Pada kuartal pertama tahun ini saja 279.321 unit. Sedangkan Indonesia 250.000 unit.
Kenaikan bertahap
Dijelaskan pula, GAIKINDO sudah menyurati BI dan Kementerian Keuangan tentang kebijakan DP. Malah berharap pemerintah bisa menaikan secara bertahap. Sampai sejauh ini baru ada penjelasan atau jawaban dari BI, sedangkan Kementerian Keuangan belum ada sama sekali. Dari BI, hanya menyelaskan, harus dilihat dulu perkembangan kebijakan ini.
Dijelaskan pula, GAIKINDO sudah menyurati BI dan Kementerian Keuangan tentang kebijakan DP. Malah berharap pemerintah bisa menaikan secara bertahap. Sampai sejauh ini baru ada penjelasan atau jawaban dari BI, sedangkan Kementerian Keuangan belum ada sama sekali. Dari BI, hanya menyelaskan, harus dilihat dulu perkembangan kebijakan ini.
Sudirman menjelaskan, kalau penjualan turun, berarti produksi juga
dikurangi. Kondisi ini kurang bagus di mata investor yang akan
menanamkan modalnya di Indonesia. Khusus untuk pabrik komponen otomotif.
Sedangkan bagi produsen, penurunan produksi juga akan mengurangi lembur
untuk pekerjanya